Merasa
suntuk dan bosan dengan keadaan, sudahlah jangan terlalu banyak mengeluh dan
putus asa lebih baik sekarang baca cerita lucu ini dijamin bakal ketawa dan
pastinya ada hikmahnya juga yang dapat
di ambil. Paling enggak bisa ngurangi rasa suntuk dan bosan walaupun hanya
sedikit. Langsung aja dech di baca.... :D
Suatu hari diutuslah seorang santri dari
pondoknya untuk mengabdi pada massyarakat ke daerah pelosok di Papua.
Dimana masyarakat di wilayah tersebut masih sangat percaya dengan hal hal
mistis yang berhubungan dengan hal yang ghaib.
Walau merasa asing dengan keadaan sekitar namun ia harus berjuang dan ikhlas
demi menegakkan agama islam di daerah tersebut. Meski hati merasa takut tapi
diri harus terlihat berani, menghadapi segala rintangan yang ada.
Suatu ketika terdapat anak kecil menangis sambil meraung raung dengan
menggendong anjing dipangkuannya dan sepertinya anjing tersebut akan menemui
ajalnya. Anak kecil tersebut tidak ingin anjingnya mati karena ia menganggap anjing
tersebut sebagai teman yang selalu menemaninya.
Tiba tiba ia teringat akan suatu hal yang di bicarakan orang sekitar dan ia
langsung berlari membawa anjinganya. Tibalah anak kecil itu pada tempat yang
ingin ia tuju. Lalu ia ketok dengan kencang dan tergesa gesa pintu rumah
tersebut dan dibukakanlah pintu oleh sang penghuni rumah. Tersentak kaget
santri tersebut ketika membuka pintu dan tepat disodorkan seekor anjing di hadapannya. anak
kecil itu menangis dan memohon pada santri itu untuk menyembuhkan anjingnya. ia
percaya bahwa santri tersebut dapat menyembuhkan seseorang dengan mantranya
pikir anak kecil tersebut yang pernah mendengar perkataan orang orang di
sekitar rumahnya. Ia beranggapan bahwa anjingnyapun dapat disembuhkan.
Dengan wajah yang memelas dan isak tangisan yang tak henti hentinya terlihat
dari raut anak kecil itu, akhirnya ia merasa iba dan mempersilahkan dia dan
anjingnya masuk dalam rumahnya. Santri itu kemudian menaruh tangannya di atas
kepala anjing tersebut sambil berfikir bagaimana caranya menyembuhkan anjing
tersebut, jika di bacakan yasin dan tahlil itu tidak mungkin karena itu anjing
hewan yang haram dan tak mungkin di bacakan yasin. Namun ia kasihan melihat
anak kecil tersebut dan tidak ingin membuatnya kecewa. Jika memang kehendak
Allah anjing itu sudah waktunya mati maka pasti akan mati. Akhirnya santri
tersebut berkata dengan bahasa jawa karena ia asli orang jawa dan biasa
berbahasa jawa dalam kesehariannya, sambil memegang kepala anjing tersebut dan
berkata “Jing, anjing yen arep mati matio yen arep urip uripo” yang artinya
jing, anjing jika kau ingin mati maka matilah dan jika kau ingin hidup maka
hiduplah. Anjing tersebut akhirnya bangun dari tidurnya dan sehat kembali lalu
menggonggong langsung. Anak tersebut berterimakasih sekali pada santri tersebut
akan mantranya dan menganggap ia sebagai guru besar mulai saat itu.
Keesokan harinya datanglah anak kecil tersebut ke rumah sang penyelamat
anjingnya dan berniat memberikan makanan sebagai ucapan terimakasih, namun tak
sesuai dugaan ketika ia sampai disana yang ia dapati seorang santri yang sudah
ia anggap sebagai gurunya terkapar sakit di atas tempat tidur dan tidak dapat
melakukan apapun. Entah apa yang di
pikirkannya tiba tiba ia datang perlahan lahan mendekat dan
memegang kepala sang guru sambil mengucapkan “jing anjing yen arep mati matio
yen arep urip uripo” persis seperti apa yang dilakukan gurunya kemarin dan berharap dapat menyembuhkan sang guru dengan mantra tersebut seperti anjingnya kemarin. Sang guru tersebut langsung tersentak ketika menyaksikan apa
yang anak kecil perbuat pada dirinya dan langsung terbangun dari tidurnya. Rasa
senang terlihat jelas pada wajah polos anak kecil tersebut karena ia merasa dengan menggunakan mantra
tersebut dapat menyembuhkan seseorang.
Santri tersebut tersadar akan apa yang
dilakukannya kemarin kepada anak kecil yang masih polos tersebut. Akhirnya
santri itu menjelaskan pada anak kecil tersebut dan mengajarkan ajaran islam
sedikit demi sedikit sampai ia mengerti. Bahwasanya semua milik Allah dan akan
kembali padaNya. Hanya Dia lah yang dapat menentukan segalanya termasuk
hidup dan mati bagi makhluknya.