Sabtu, 29 Oktober 2016

Salah Tanggap



    Merasa suntuk dan bosan dengan keadaan, sudahlah jangan terlalu banyak mengeluh dan putus asa lebih baik sekarang baca cerita lucu ini dijamin bakal ketawa dan pastinya  ada hikmahnya juga yang dapat di ambil. Paling enggak bisa ngurangi rasa suntuk dan bosan walaupun hanya sedikit. Langsung aja dech di baca.... :D

     Suatu hari diutuslah seorang santri dari pondoknya untuk mengabdi pada massyarakat  ke daerah pelosok di Papua. Dimana masyarakat di wilayah tersebut masih sangat percaya dengan hal hal mistis yang berhubungan dengan hal yang ghaib.
     Walau merasa asing dengan keadaan sekitar namun ia harus berjuang dan ikhlas demi menegakkan agama islam di daerah tersebut. Meski hati merasa takut tapi diri harus terlihat berani, menghadapi segala rintangan yang ada.
     Suatu ketika terdapat anak kecil menangis sambil meraung raung dengan menggendong anjing dipangkuannya dan sepertinya anjing tersebut akan menemui ajalnya. Anak kecil tersebut tidak ingin anjingnya mati karena ia menganggap anjing tersebut sebagai teman yang selalu menemaninya.
     Tiba tiba ia teringat akan suatu hal yang di bicarakan orang sekitar dan ia langsung berlari membawa anjinganya. Tibalah anak kecil itu pada tempat yang ingin ia tuju. Lalu ia ketok dengan kencang dan tergesa gesa pintu rumah tersebut dan dibukakanlah pintu oleh sang penghuni rumah. Tersentak kaget santri tersebut ketika membuka pintu dan tepat  disodorkan seekor anjing di hadapannya. anak kecil itu menangis dan memohon pada santri itu untuk menyembuhkan anjingnya. ia percaya bahwa santri tersebut dapat menyembuhkan seseorang dengan mantranya pikir anak kecil tersebut yang pernah mendengar perkataan orang orang di sekitar rumahnya. Ia beranggapan bahwa anjingnyapun dapat disembuhkan.
     Dengan wajah yang memelas dan isak tangisan yang tak henti hentinya terlihat dari raut anak kecil itu, akhirnya ia merasa iba dan mempersilahkan dia dan anjingnya masuk dalam rumahnya. Santri itu kemudian menaruh tangannya di atas kepala anjing tersebut sambil berfikir bagaimana caranya menyembuhkan anjing tersebut, jika di bacakan yasin dan tahlil itu tidak mungkin karena itu anjing hewan yang haram dan tak mungkin di bacakan yasin. Namun ia kasihan melihat anak kecil tersebut dan tidak ingin membuatnya kecewa. Jika memang kehendak Allah anjing itu sudah waktunya mati maka pasti akan mati. Akhirnya santri tersebut berkata dengan bahasa jawa karena ia asli orang jawa dan biasa berbahasa jawa dalam kesehariannya, sambil memegang kepala anjing tersebut dan berkata “Jing, anjing yen arep mati matio yen arep urip uripo” yang artinya jing, anjing jika kau ingin mati maka matilah dan jika kau ingin hidup maka hiduplah. Anjing tersebut akhirnya bangun dari tidurnya dan sehat kembali lalu menggonggong langsung. Anak tersebut berterimakasih sekali pada santri tersebut akan mantranya dan menganggap ia sebagai guru besar mulai saat itu.
     Keesokan harinya datanglah anak kecil tersebut ke rumah sang penyelamat anjingnya dan berniat memberikan makanan sebagai ucapan terimakasih, namun tak sesuai dugaan ketika ia sampai disana yang ia dapati seorang santri yang sudah ia anggap sebagai gurunya terkapar sakit di atas tempat tidur dan tidak dapat melakukan apapun. Entah apa  yang di pikirkannya tiba tiba ia datang perlahan lahan mendekat dan memegang kepala sang guru sambil mengucapkan “jing anjing yen arep mati matio yen arep urip uripo”  persis seperti apa yang dilakukan gurunya kemarin dan berharap  dapat menyembuhkan sang guru dengan mantra tersebut seperti anjingnya kemarin. Sang guru tersebut langsung tersentak ketika menyaksikan apa yang anak kecil perbuat pada dirinya dan langsung terbangun dari tidurnya. Rasa senang terlihat jelas pada wajah polos anak kecil tersebut  karena ia merasa dengan menggunakan mantra tersebut dapat menyembuhkan seseorang.
       Santri tersebut tersadar akan apa yang dilakukannya kemarin kepada anak kecil yang masih polos tersebut. Akhirnya santri itu menjelaskan pada anak kecil tersebut dan mengajarkan ajaran islam sedikit demi sedikit sampai ia mengerti. Bahwasanya semua milik Allah dan akan kembali padaNya. Hanya Dia lah yang dapat menentukan segalanya termasuk hidup dan mati bagi makhluknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar