Jumat, 11 November 2016

sterilisasi dan pembuatan media



BAB I
PENDAHULUAN

1. 1Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan organisme hidup yang berukuran kecil yang hanya dapat dilihat secara mikroskopis. Mikroorganisme yang ada di alam terdiri dari berbagai macam jenis dan jumlahnya tidak terbatas. Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak dimana saja dengan syarat cukup nutrien dan berkembang pada médium yang tepat. Medium dapat berupa medium cair, medium padat dan medium setengah padat.
Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu sebagai pemula dalam mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman mikroorganisme. Secara umum sterilisasi merupakan proses pemusnahan kehidupan khususnya mikrobia dalam suatu wadah ataupun peralatan laboratorium. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua mikroorgansime yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi).
1. 2Tujuan Praktikum 
 Mengetahui cara membuat media pertumbuhan mikrorganisme.
Mengetahui jenis jenis medium. 
      Mengetahui cara mensterilkan medium.
Mempelajari prosedur umum pembuatan media pertumbuhan
BAB II
DASAR TEORI

       2.1       Sterilisasi dan Pembuatan Media
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. (Volk 1993).
Jenis medium sangat bervariasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar penamaan. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan pemadat. Medium semi solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat. Bahan pemadat dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar (Pujiati 2012).
Berdasarkan fungsi/sifatnya beberapa macam medium, antara lain medium umum, medium selektif, medium diferensial dan medium pengaya. Berdasarkan komposisi kimianya, dikenal medium alami, medium semi sintetik, dan medium sintetik (Irianto 2010)
Bahan – bahan untuk membuat media pertumbuhan terdiri dari beberapa bahan, antara lain :
Bahan Dasar
§  Air (H2O) atau Aquades, sebagai pelarut.
§  Agar, sebagai pemadat media.
Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan mikroorganisme. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang teradapat pada suatu benda. Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas), penyaringan, penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo, 1993).
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk kehidupan (Pujiati, 2012).
Sterilisasi yang umum dilakukan dapat berupa:
§  Sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170o – 180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
§  Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin).
§  Sterilisasi secara mekanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).



BAB  III
METODE KERJA

3.1  Alat :
§  Cawan petri                       : 3 buah
§  Tabung reaksi                    : 3 buah
§  Kapas                               : 1 buah
§  Aluminium foil                   : 1 buah
§  Kertas                              : 3 lembar
§  Autoklaf                           : 1 buah
§  Kompor gas                     : 1 buah
§  Timbangan analitik            : 1 buah
§  Erlenmeyer 1000 ml         : 1 buah
§  Magnet Stirrer                  : 1 buah
§  Gelas beker 100 ml          : 1 buah
§  Bunsen                             : 1 buah
§  Botol semprot                   : 1 buah
§  Cling warp                        : 1 buah
§  Hot plate stirrer                 : 1 buah
§  Plastik                               : 1 buah
§  Karet                                : 2 buah
§  Sarung tangan                    : 1 buah
3.2  Bahan
§  Air (H2O) atau Aquades
§  PDA (Potato Dextrose Agar)
3.3  Prosedur Kerja
33.1          Sterilisasi alat
·         Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
·         Membungkus cawan petri  yang akan disterilisasi menggunakan kertas. Membuat penyumbat dari kapas dengan ketentuan kapas penyumbat tidak boleh terlalu padat atau terlalu longgar. Setelah itu kapas penyumbat disumbatkan ke dalam mulut tabung reaksi dan dilapisi aluminium foil.
·         Alat yang akan disterilkan dibungkus kemudian disatukan dengan cara di masukkan dalam plastik dan diikat menggunakan karet.
·         Mensterilisasi alat dengan cara memasukkan cawan petri dan tabung reaksi yang telah terbungkus ke dalam autoklaf dengan tekanan suhu 121ºC selama 15 menit.
·         Tunggu hingga mendidih lalu didiamkan sampai dingin.
33.2          Pembuatan Media
·         Membersihkan meja laboratorium.
·         Mensterilkan tanga dengan menyemprotkan alkohol
·         Penggunaan masker dan sarung tangan
·         Menimbang serbuk PDA (Potato Dextrose Agar) instan
·         Memasukkan media Potato Dextrose Agar instan 12 gr kedalam erlenmeyer yang berisi 300 ml aquades.
·         Memanaskan campuran Potato Dextrose Agar dan aquades menggunakan hot plate stirrer hingga mendidih
·         Memasukkan erlenmeyer yang telah berisi larutan kedalam autoklaf dengan suhu 121ºC selama 15 menit.
·         Membagikan media PDA pada setiap kelompok 3 tabung reaksi, dan setiap tabung berisi 10 ml
·         Menyalakan bunsen
·         Menuangkan media PDA pada cawan petri di sekitar bunsen yang menyala agar tidak terkontaminasi
·         Membungkus kembali cawan petri yang berisi media dengan cling warp dan kertas
·         Memasukkan cawan petri yang berisi media ke dalam tabung inkubator

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Sterilisasi
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu mensterilkan semua alat dengan menyemprotkan alkohol. Sterilisasi berguna untuk mematikan mikroba yang tidak diinginkan agar tidak ikut tumbuh pada media. Pensterilan alat yang akan digunakan dan pembuatan media disterilisasi menggunakan autoklaf  dengan tekanan suhu 121ºC selama 15 menit. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas (Arthur 1962).
4.2   Pembuatan Media
Berdasarkan kandungan dan penggunaannya media dapat dibedakan menjadi:
a.       Medium umum
Medium yang paling umum digunakan dalam bakteriologi karena dapat menunjang pertumbuhan sebagian besar bakteri.
b.      Medium selektif 
Medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan satu kelompok bakteri atau lebih tanpa menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan
c.       Medium diferensial 
Medium yang mengandung zat-zat kimia tertentu yang memungkinkan dipengamat membedakan tipe-tipe bakteri (Hadiotomo, 1993).
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan media buatan yaitu PDA atau Potato Dextrose Agar.  PDA termasuk dalam media serbaguna yang lebih dikenal media umum, media umum dapat digunakan untuk menumbuhkan semua jenis patogen yang dapat ditumbuhkan dimedia buatan.
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media biakan karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba untuk hidup. Nutrisi yang diberikan media untuk mikroba berupa karbohidrat (pati) dari kentang, glukosa dari dekstrosa atau fruktosa serta kandungan air dalam agar.  
Pembuatan medium pada percobaan ini dengan menggunakan PDA (Potato Destore Agar) dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara memasukkan 300 ml aquades dan 12 gr PDA (Potato Destore Agar) dalam erlenmeyer kemudian di homogenkan dengan hot plate stirrer hingga mendidih.
Sterilisasi media dengan cara memasukkan ke dalam autoklaf dengan tekanan suhu 121ºC selama 15 menit. Setelah disterilkan, media PDA (Potato Destore Agar) di tuangkan ke dalam tiga tabung reaksi dan setiap tabung reaksi berisikan 10 ml. Setelah di takar media dimasukkan ke dalam cawan petri lalu dibungkus dengan cling warp dan kertas. Selama proses penuangan dilakukan berdekatan dengan bunsen yang menyala untuk menghindari konteminasi dari mikroorganisme. Tehap terakhir memasukkan kedalam tabung inkubator untuk  digunakan dalam praktikum selanjutnya agar media tidak rusak.  


BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah:
1.      Teknik sterilisasi dapat dilakukan dengan tekanan uap tinggi menggunakan autoklaf sehingga alat dan media steril.
2.      Sterilisasi dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan.
3.      Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba selain itu medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar