RINGKASAN
Lidah buaya (Aloe vera (L.) merupakan tanaman yang
telah lama dikenal di Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk
aneka penyakit. Belakangan tanaman ini menjadi semakin populer karena
manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan
baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pada saat
ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di kedai, toko, apotek,
restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan
terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi
nasional yang terpuruk dewasa ini.
Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin
berkembang. Mula - mula lidah buaya hanya dikenal sebagai obat luar, dengan
berbagai kegunaan. Diantaranya sebagai penyubur rambut, penyembuh luka (luka
bakar/tersiram air panas), obat bisul, jerawat/noda hitam, pelembab alami, anti
peradangan, anti penuaan, serta bibir surya alami.
Kegunaan lain
lidah buaya yang berkhasiat untuk obat cacingan, susah kencing, susah buang air
besar (sembelit), batuk, radang tenggorokan, hepatoprotektor (pelindung hati),
imunomodulator (pembangkit sistem kekebalan), diabetes melitus, penurun
kolesterol dan penyakit jantung koroner.
Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai
produk makanan dan minuman. Teh daun lidah buaya dapat diolah dengan mudah oleh
masyarakat dan bernilai gizi tinggi serta mempunyai banyak khasiatnya. Proses
pembuatan teh daun lidah buaya dengan
langkah pertama pemisahan daun lidah buaya dengan gel lidah buaya kemudian
dilakukan proses pengeringan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya hidup sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga
bergeser. Bahan pangan yang kini banyak diminati konsumen bukan saja yang
mempunyai gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi juga
harus mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh, seperti dapat menurunkan
tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah serta meningkatkan
penyerapan kalsium.
Saat ini, dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju
bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya tetapi juga
pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh. Lidah buaya (Aloe vera (L.) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di
Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang banyak
tumbuh pada iklim tropis ataupun subtropis dan sudah digunakan sejak lama
karena fungsi pengobatannya. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah beriklim dingin
dan juga di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Hal ini disebabkan
bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena
untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah buaya dapat tumbuh pada suhu
optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 16-33oC dengan curah hujan
1000-3000 mm dengan musim kering agak panjang, sehingga lidah buaya termasuk
tanaman yang efisien dalam penggunaan air.
Belakangan tanaman ini menjadi semakin populer karena
manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan
baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pada saat
ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di kedai, toko, apotek,
restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan
terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi
nasional yang terpuruk dewasa ini.
Banyak produk yang terbuat dari lidah buaya seperti
obat tradisional, bahan kosmetik, makanan dan minuman seperti nata de coco, jus
lidah buaya dll. Namun untuk teh daun lidah buaya sendiri belum terdapat yang
memproduksikannya padahal teh daun lidah buaya banyak khasiatnya.
Berdasarkan uraian diatas, kami mengajukan gagasan
tentang “teh daun lidah buaya sebagai pencahar”
Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan uraian diatas, tujuan karya tulis ini
adalah menciptakan produk minuman teh bagi masyarakat dari daun lidah
buaya(Aloe vera (L.), sebagai pencahar dan membantu pengobatan masalah
pencernaan seperti sembelit, mulas dan iritasi usus besar.
GAGASAN
Pengertian Lidah Buaya
Lidah buaya masuk pertama kali ke Indonesia sekitar
abad ke- 17. Tanaman tersebut dibawa oleh petani keturunan Cina. Terdapat
beberapa jenis Aloe yang umum dibudidayakan, yaitu Aloe sorocortin yang
berasal dari Zanzibar, Aloe barbadensis Miller, dan Aloe vulgaris.
Namun lidah buaya yang saat ini dibudidayakan secara komersial di Indonesia
adalah Aloe barbadensis Miller atau yang memiliki sinonim Aloe vera Linn
(Suryowidodo, 1988). Tanaman ini ditemukan Phillip Miller, seorang pakar botani
Inggris pada tahun 1768.
Berikut adalah kedudukan taksonomi dari lidah buaya
menurut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe Jenis : Aloe barbadensis Miller
Manfaat Lidah
Buaya
Masing-masing kandungan dalam lidah buaya memiliki efek
yang berbeda. Saponin pada lidah buaya mempunyai efek yang dapat membunuh
kuman. Antrakuinon dan kuinon berperan sebagai antibiotik dan penghilang rasa
sakit. Aloin dapat berperan sebagai obat pencahar. Lignin pada gel lidah buaya
mampu menembus ke dalam kulit sehingga membantu mencegah hilangnya cairan tubuh
dari permukaan kulit (Suryowidodo, 1988).
Kandungan Zat Kimia Yang Terdapat Pada Lidah Buaya
Berdasarkan hasil penelitian, lidah buaya diketahui banyak
mengandung zat nutrisi seperti asam amino, mineral, vitamin, sterol, tanin,
polisakarida (pektin, glukoman, glukomanan) dan enzim serta zat bioaktif yang
bermanfaat bagi kesehatan. Lidah buaya
mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu
vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan
mineralnya antara lain terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K),
sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan
mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti
vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna
untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit
degeneratif. Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, catalase,
cellulase, carboxypeptidase dan lain - lain. Selain itu, lidah buaya juga
mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspatat, alanin, serin,
valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.
Pengolahan Teh Daun Lidah Buaya
Proses pengolahan teh daun lidah buaya dengan cara
pengeringan yang bisa dilakukan secara manual ataupun tidak. Pengeringan dapat
menggunakan sinar matahari ataupun dengan alat pengeringan secara modern.
Sebelum dilakukan pengeringan daun lidah buaya dipisahkan terlebih dahulu
dengan selaput gel yang terdapat pada tubuh daun lidah buaya.
Pihak Pihak yang turut berperan
Kompetisi dan peluang usaha persaingan pasar produk
lidah buaya belum terasa menyulitkan para petani pada saat ini. Meskipun di
sekitar lahannya juga tersebar lahan-lahan lidah buaya milik petani lainnya,
para petani telah memiliki pembeli produknya atau pedagang pengumpul
langganannya masing-masing.
Persaingan pasar
antar pedagang pengumpul juga tidak ada karena status mereka yang hanya merupakan
tangan tangan atau konsultan mutu pengekspor belaka. Peluang pasar lidah buaya
dianggap besar dengan alasan sebagai berikut:
1.
Masyarakat setempat mengkonsumsi produk minuman dari lidah buaya
yang belakangan dianggap sebagai minuman khas Kalimantan Barat, yang dijual di
kedai-kedai, toko-toko,dan pasar-pasar swalayan.
2.
Lidah buaya segar (setelah dikupas kulitnya) dapat digunakan
sebagai obat, bahkan kulitnya pun dapat digunakan sebagai substitusi teh.
3.
Lidah buaya dapat diproses menjadi aneka produk berupa gel,
konsentrat/ekstrak, produk-produk makanan dan minuman (nata de aloe,
dawer, dodol, dll), atau bubuk yang selanjutnya menjadi bahan baku dalam
industri farmasi, kosmetik, dan pupuk daun.
4.
Hingga saat ini pedagang lidah buaya dianggap belum mampu memenuhi
permintaan pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Australia
secara kontinu.
5.
Pemerintah daerah menganggap lidah buaya sebagai produk unggulan
daerah sehingga dapat memberikan jaminan bagi petani mengenai prioritas
pengembangannya di masa depan.
KESIMPULAN
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini
merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang
sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini karena selain mempunyai
manfaat fisiologis sebagai obat, lidah
buaya juga dapat dimanfaatkan untuk produk-produk makanan dan minuman,
kosmetik, industri farmasi serta budidayanya yang mudah. Teh daun lidah buaya
juga sangat berkhasiat sebagai pencahar dan obat bagi pencernaan seperti
sembelit, iritasi usus besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar