Sabtu, 15 April 2017

Teh lidah buaya sebagai pencahar



RINGKASAN
Lidah buaya (Aloe vera (L.) merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit. Belakangan tanaman ini menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di kedai, toko, apotek, restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi nasional yang terpuruk dewasa ini.
Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin berkembang. Mula - mula lidah buaya hanya dikenal sebagai obat luar, dengan berbagai kegunaan. Diantaranya sebagai penyubur rambut, penyembuh luka (luka bakar/tersiram air panas), obat bisul, jerawat/noda hitam, pelembab alami, anti peradangan, anti penuaan, serta bibir surya alami.
 Kegunaan lain lidah buaya yang berkhasiat untuk obat cacingan, susah kencing, susah buang air besar (sembelit), batuk, radang tenggorokan, hepatoprotektor (pelindung hati), imunomodulator (pembangkit sistem kekebalan), diabetes melitus, penurun kolesterol dan penyakit jantung koroner.
Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman. Teh daun lidah buaya dapat diolah dengan mudah oleh masyarakat dan bernilai gizi tinggi serta mempunyai banyak khasiatnya. Proses pembuatan teh daun lidah buaya  dengan langkah pertama pemisahan daun lidah buaya dengan gel lidah buaya kemudian dilakukan proses pengeringan

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi juga harus mempunyai fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh, seperti dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah serta meningkatkan penyerapan kalsium.
Saat ini, dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya tetapi juga pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh. Lidah buaya (Aloe vera (L.)  merupakan tanaman yang telah lama dikenal di Indonesia karena kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka penyakit.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada iklim tropis ataupun subtropis dan sudah digunakan sejak lama karena fungsi pengobatannya. Lidah buaya dapat tumbuh di daerah beriklim dingin dan juga di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah buaya dapat tumbuh pada suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 16-33oC dengan curah hujan 1000-3000 mm dengan musim kering agak panjang, sehingga lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam penggunaan air.
Belakangan tanaman ini menjadi semakin populer karena manfaatnya yang semakin luas diketahui yakni sebagai sumber penghasil bahan baku untuk aneka produk dari industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Pada saat ini, berbagai produk lidah buaya dapat kita jumpai di kedai, toko, apotek, restoran, pasar swalayan, dan internet yang kesemuanya mengisyaratkan terbukanya peluang ekonomi dari komoditi tersebut bagi perbaikan ekonomi nasional yang terpuruk dewasa ini.
Banyak produk yang terbuat dari lidah buaya seperti obat tradisional, bahan kosmetik, makanan dan minuman seperti nata de coco, jus lidah buaya dll. Namun untuk teh daun lidah buaya sendiri belum terdapat yang memproduksikannya padahal teh daun lidah buaya banyak khasiatnya.
Berdasarkan uraian diatas, kami mengajukan gagasan tentang “teh daun lidah buaya sebagai pencahar”
Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan uraian diatas, tujuan karya tulis ini adalah menciptakan produk minuman teh bagi masyarakat dari daun lidah buaya(Aloe vera (L.), sebagai pencahar dan membantu pengobatan masalah pencernaan seperti sembelit, mulas dan iritasi usus besar.


GAGASAN
Pengertian Lidah Buaya
Lidah buaya masuk pertama kali ke Indonesia sekitar abad ke- 17. Tanaman tersebut dibawa oleh petani keturunan Cina. Terdapat beberapa jenis Aloe yang umum dibudidayakan, yaitu Aloe sorocortin yang berasal dari Zanzibar, Aloe barbadensis Miller, dan Aloe vulgaris. Namun lidah buaya yang saat ini dibudidayakan secara komersial di Indonesia adalah Aloe barbadensis Miller atau yang memiliki sinonim Aloe vera Linn (Suryowidodo, 1988). Tanaman ini ditemukan Phillip Miller, seorang pakar botani Inggris pada tahun 1768.
Berikut adalah kedudukan taksonomi dari lidah buaya menurut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe Jenis : Aloe barbadensis Miller
 Manfaat Lidah Buaya
Masing-masing kandungan dalam lidah buaya memiliki efek yang berbeda. Saponin pada lidah buaya mempunyai efek yang dapat membunuh kuman. Antrakuinon dan kuinon berperan sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Aloin dapat berperan sebagai obat pencahar. Lignin pada gel lidah buaya mampu menembus ke dalam kulit sehingga membantu mencegah hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit (Suryowidodo, 1988).


Kandungan Zat Kimia Yang Terdapat Pada Lidah Buaya
Berdasarkan hasil penelitian, lidah buaya diketahui banyak mengandung zat nutrisi seperti asam amino, mineral, vitamin, sterol, tanin, polisakarida (pektin, glukoman, glukomanan) dan enzim serta zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Lidah buaya mempunyai kandungan zat gizi yang diperlukan tubuh dengan cukup lengkap, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi (Fe), zinc (Zn) dan kromium (Cr). Beberapa unsur vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif. Daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase dan lain - lain. Selain itu, lidah buaya juga mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspatat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.
Pengolahan Teh Daun Lidah Buaya
Proses pengolahan teh daun lidah buaya dengan cara pengeringan yang bisa dilakukan secara manual ataupun tidak. Pengeringan dapat menggunakan sinar matahari ataupun dengan alat pengeringan secara modern. Sebelum dilakukan pengeringan daun lidah buaya dipisahkan terlebih dahulu dengan selaput gel yang terdapat pada tubuh daun lidah buaya.
Pihak Pihak yang turut berperan
Kompetisi dan peluang usaha persaingan pasar produk lidah buaya belum terasa menyulitkan para petani pada saat ini. Meskipun di sekitar lahannya juga tersebar lahan-lahan lidah buaya milik petani lainnya, para petani telah memiliki pembeli produknya atau pedagang pengumpul langganannya masing-masing.
 Persaingan pasar antar pedagang pengumpul juga tidak ada karena status mereka yang hanya merupakan tangan tangan atau konsultan mutu pengekspor belaka. Peluang pasar lidah buaya dianggap besar dengan alasan sebagai berikut:
1.      Masyarakat setempat mengkonsumsi produk minuman dari lidah buaya yang belakangan dianggap sebagai minuman khas Kalimantan Barat, yang dijual di kedai-kedai, toko-toko,dan pasar-pasar swalayan.
2.      Lidah buaya segar (setelah dikupas kulitnya) dapat digunakan sebagai obat, bahkan kulitnya pun dapat digunakan sebagai substitusi teh.
3.      Lidah buaya dapat diproses menjadi aneka produk berupa gel, konsentrat/ekstrak, produk-produk makanan dan minuman (nata de aloe, dawer, dodol, dll), atau bubuk yang selanjutnya menjadi bahan baku dalam industri farmasi, kosmetik, dan pupuk daun.
4.      Hingga saat ini pedagang lidah buaya dianggap belum mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, dan Australia secara kontinu.
5.      Pemerintah daerah menganggap lidah buaya sebagai produk unggulan daerah sehingga dapat memberikan jaminan bagi petani mengenai prioritas pengembangannya di masa depan.


KESIMPULAN

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini karena selain mempunyai manfaat fisiologis sebagai obat,  lidah buaya juga dapat dimanfaatkan untuk produk-produk makanan dan minuman, kosmetik, industri farmasi serta budidayanya yang mudah. Teh daun lidah buaya juga sangat berkhasiat sebagai pencahar dan obat bagi pencernaan seperti sembelit, iritasi usus besar.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar